Friday, January 15, 2010

gara-gara Foto, Facebook Mau dimatikan


Berita ini dilansir dari FoxNews.com, yang menyebutkan bahwa gambar body Caroline Wimmer (26) akan menjadi inti tuntutan atas Facebook, Nicholas Scoppetta dari Fire Commissioner, dan Polisi New York (NYPD). Tuntutan tersebut dilancarkan oleh Ravi Batra, yang menjadi wakil dari orang tua Wimmer, menyatakan Facebook harus menghadapi hukum atau harus dimatikan, karena Facebook memiliki masalah besar dengan dirinya.

Tubuh Wimmer sendiri ditemukan di tanggal 30 Maret oleh orang tuanya dua hari setelah ia mengalami kematian dengan dicekik dan dibunuh. Seorang detektif NYPD, Frank Musarella (46) telah memotret tubuh Wimmer dengan menggunakan camera ponselnya dan kemudian mem-postingnya di profil detektif tersebut. Musarella tidak lama kemudian dipecat dari pekerjaannya, lalu ditahan polisi dan harus menghadapi hukuman penjara.

Sementara Batra, orang yang memasukkan klaim di bulan lalu tersebut, mengatakan bahwa Facebook telah melanggar aturan privacy federal dengan memperbolehkan foto Wimmer dipublikasikan di ‘server’ mereka. Tidak diketahui jelas sudah berapa banyak yang melihat foto tersebut. Namun, seorang ahli Internet dan privacy dari WiredSafety.org, Parry Aftab, mengungkapkan bahwa Facebook telah dilindungi di bawah Federal Communications Decency Act 1996, yang memberikan 1,000 persen kekebalan dari pertanggungjawaban, sama sepeti layanan pos, yang tidak memperbolehkan siapa pun mengirim surat berkaitan dengan cabul atau pornografi.

Namun, Facebook telah memberikan simpatinya untuk keluarga, teman dan tetangga Wimmer. “Kami akan menjalankan otoritas kami untuk menindak orang yang bertanggung jawab atas masalah ini. Kami juga akan memperkuat infrastruktur dan team professional yang besar untuk me-review dan menghapus ribuan foto dari situs kami yang memang melanggar policy kami.” ungkap Facebook.

Batra juga menuntut sang pembunuh Wimmer yang sekaligus pemilik apartment Wimmer, Calvin Lawson (28) dengan dakwaan pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan tidak disengaja tingkat

No comments:

Post a Comment